Implementasi Puasa bagi Kehidupan Sehari-hari
IMPLEMENTASI
PUASA BAGI KEHIDUPAN SEHARI-HARI
(Materi ke-3 di Ponra Ceria)
By; Muhammad Husni Assiba`i
Alumni mimpwd ‘2006’
Puasa Wajib
§ Menurut bahasa, shiyam atau puasa berarti “menahan diri”.
§ Menurut syara’ ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya
dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari karena perintah Allah SWT. semata-mata dengan disertai niat dan syarat-syarat tertentu.
§ Puasa dalam bahasa fiqh berarti mencegah atau menahan semua
perbuatan yang membatalkan puasa, misalnya mencegah perkataan kotor, menahan
hawa nafsu, dan sebagainya. Sedangkan menurut istilah adalah, menahan diri dari
makan, minum, hubungan suami istri (pada siang hari), dan hal-hal lain yang
membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.
macam-macam puasa
o Menurut syara’, puasa itu ada dua macam yaitu puasa wajib dan
puasa sunnah.
• Puasa
wajib dibagi menjadi tiga,
1)
yaitu wajib karena waktu
itu sendiri, yakni puasa ramadhan.
2)
Wajib karena suatu
sebab, yaitu puasa kifarat.
3)
Dan yang ketiga adalah
puasa wajib karena seseorang itu mewajibkan puasa atas dirinya sendiri yaitu
puasa nadzar.
Makna Puasa Wajib Bagi Kehidupan Individu dan Kehidupan Sosial
Puasa Ramadhan
a. Bagi kehidupan seorang
manusia bulan Ramadhan adalah saatnya umatnya Islam membakar jiwanya melalui
amal ibadah dan rangkaian tausiah serta mauizhah hasanah. Pada bulan Ramadhan
pula terbuka bagi setiap Muslim untuk menghanguskan segala dosa yang telah
dikerjakan selama ini. Dengan cara memperbanyak istighfar, memohon ampun kepada
Allah SWT.., dan bertobat kepada-Nya dengan menyesali dosa-dosa serta bertekad
untuk tidak mengulanginya.
b. Sementara maknanya dalam
kehidupan sosial, puasa Ramadhan diwajibkan Allah kepada semua orang Islam,
kaya miskin, tua muda, laki- laki perempuan. Betapa pun kayanya dan mampunya
seseorang, namun pada bulan Ramadhan ia harus berpuasa, tidak boleh dengan uang
atau hartanya. Yang diperlukan adalah pengalaman menderita karena lapar, haus
dan tidak terpenuhinya berbagai kebutuhan yang biasa didapatnya dalam
kehidupannya di luar puasa. Penderitaan yang dilakukan dengan sengaja karena
patuh kepada Allah, akan menumbuhkan rasa santun atau kasihan kepada orang
miskin yang tidak mampu mengatasi penderitaannya, akibat lapar yang
berkepanjangan, bukan hanya ketika bulan Ramadhan saja, akan tetapi sepanjang
masa, selama ia tidak menemukan jalan keluar, atau tidak mendapat bantuan dari
orang-orang berpunya atau kaya.
Puasa Kifarat
o
Makna bagi individu:
Puasa yang diberlakukan atas pelanggaran yang dilakukan oleh seorang muslim
terhadap hukum Allah yang sudah ditetapkan, disamping bertobat ia harus
melakukan atau membayar kafarat tersebut agar tobatnya diterima.
o
Didalam kehidupan
sosial, puasa sebagai pengendalian nafsu seks, naluri nafsu seks itu termasuk
senjata setan yang sangat berbahaya dalam upaya membujuk dan menjerumuskan
manusia. Puasa itu dapat mengurangi nafsu seksual dan sebaliknya juga dapat
menumbuhkan semangat yang tinggi apabila puasa itu dilaksanakan hanya karena
Allah semata.
Puasa Nadzar
o
Semisal, seseorang yang
sembuh terhadap penyakitnya dan pada saat orang tersebut sakit berkata (bernazhar)
jika ia sembuh ia akan berpuasa. Puasa dan rasa syukur puasa dapat menumbuhkan
sikap syukur kepada Allah atas berbagai limpahan rahmatNya.
o
Selain itu, puasa ini
meningkatkan kesabaran manusia, puasa itu mendidik kemauan manusia,
mengendalikan hawa nafsu, membiasakan bersikap sabar dan dapat membangkitkan
semangat baru bagi kehidupan manusia. Puasa mendidik manusia untuk sabar dalam
ketaatan dalam menghadapi masalah.
Puasa Qadha
o
Melaksanakan puasa qadha
bagi seorang muslim memiliki makna menjadikan seorang muslim yang bertanggung
jawab atas kewajibannya sebagai muslim. Sementara itu dalam proses melaksanakan
puasa qadha, kita dituntut untuk mengendalikan diri dengan baik, bersikap lebih
sabar, dan penuh kesabaran
o
Dari sisi kehidupan
sosial, kita diminta untuk saling menghargai sesama, dapat memberikan contoh
kepada yang lain atau kepada yang lebih muda tentang kewajiban melaksanakan
puasa qadha.
Implikasi Puasa Wajib bagi Kehidupan Sosial
1. Membangun empati
Dengan berpuasa, maka
akan melatih diri untuk tidak bersabar dan menahan diri hingga waktu berbuka.
Disitulah kesadaran empati dan keinginan mau membantu sesama muslim yang berada
dibawah garis kemiskinan. Kita perhatikan lebih dekat kehidupan saudara kita
yang kekurangan makan, terkadang mereka hanya makan nasi putih saja, bahkan ada
diantara mereka yang sehari tidak bisa makan. Kehidupan mereka jauh dari
kelayakan sebagaimana umumnya orang lain.
Itulah wujud nilai orang
yang berpuasa akan merasakan apa yang dirasakan orang lain, peduli dengan apa
yang terjadi di sekitarnya, dan mampu membangkitkan ukhuwah sesama muslim.
Sehingga di lingkungannya tidak ada lagi ditemukan orang-orang yang kekurangan
makan dan jauh dari kesejahteran.
2. Mewujudkan
kepedulian sosial
Bentuk kepedulian disini
adalah memunculkan sikap dermawan kepada fakir dan miskin, dengan cara
memberikan santunan secara ekonomi.
3. Mengikis
kesenjangan sosial
Dengan berpuasa
seseorang akan berlomba- lomba untuk beramal kebaikan seperti zakat, infaq, dan
sedekah. Dengan memperbanyak zakat, infaq, dan sedekah maka akan terjauh dari
sifat saling curiga dengan tetangga, persaingan materi memperkaya diri dengan
membeli barang mewah, dan lain sebagainya. Maka melalui zakat, infaq, dan
sedekah dapat membersihkan diri dari kekikiran dan cinta yang berlebihan
terhadap harta benda.
4. Menghindari
kebobrokan moral sosial
Puasa juga merupakan
sarana untuk mengendalikan syahwat sebagaimana disebutkan dalam hadist ibnu
mas’ud RA, bahwa Nabi SAW bersabda: “Wahai sekalian pemuda, barangsiapa
diantara kalian telah mampu maka hendaknya dia menikah. Karena dengan menikah
akan lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Maka, bagi siapa
yang belum bisa, hendaklah dia berpuasa karena akan lebih dapat
mengendalikannya” (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Membangun hubungan
harmonis dengan sesama
Apabila seseorang
berpuasa maka tidak diperkenakan dia untuk melakukan perbuatan yang membuat
gaduh suasana, mengumbar perkataan yang kotor, berteriak- teriak, berdusta,
ghibah, mencari-cari aib saudaranya sendiri. Jika dia melakukan perbuatan
seperti tersebut diatas maka sia-sialah puasa yang dia lakukan. Begitulah
hikmah yang luar biasa di dapatkan dari orang yang berpuasa, bahwa dengan
kemampuan pengendalian terhadap mulut maka akan terjadilah suasana kehidupan
yang sejuk, tenang, nyaman dan menyenangkan. Dan sebaliknya ketidakmampuan
pengendalian mulut akan terjadilah bencana, kerusakan hubungan sosial seperti
sebuah slogan yang berbunyi, “mulutmu harimaumu”.
6. Membangun
keharmonisan keluarga dan sanak kerabat
§ Berpuasa melatih laki-laki dan perempuan untuk setia dengan
pasangannya sendiri-sendiri, terjauh dari wacana dan keinginan untuk selingkuh
apalagi free seks.
§ Adanya bulan Ramadhan juga memunculkan kebiasaan untuk buka dan
sahur bersama dengan keluarga, yang mana kebiasaan tersebut sulit dilakukan
ketika di luar ramadhan dikarenakan kesibukan masing-masing individu dalam
bekerja.
§ Adanya buka bersama dan sahur bersama di lanjutkan dengan ibadah
lain bersama-sama keluarga maka terjalinlah suasana yang harmonis, tentram dan
bahagia dalam rumah tangganya.
Komentar
Posting Komentar