Sepenggal Perjalanan Madrasah

Halaman Depan MI Muhammadiyah Purwodadi Tembarak
Pemberdayaan masyarakat pedesaan akan lebih efektif dan efisien jika telah dipersiapkan kepada mereka kemampuan untuk mengetahui potensi diri serta peluang dan harapan hidup yang mereka inginkan. Kesadaran akan potensi diri dan pengetahuan atas peluang dengan harapan akan mendorong daya kreatifitas dan jiwa enterpreneurship, yang sesungguhnya dimiliki oleh setiap individu di mana pun berada. Sehingga masyarakat pada dasarnya tidak memerlukan proses serta bentuk pendampingan yang birokratis dan bertele-tele, tetapi hanya membutuhkan pemberdayaan pada aspek skill, penguatan pengalaman dan stimulan biaya produksi usaha untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.

Muhammadiyah Purwodadi Tembarak Temanggung dengan penuh kesadaran ingin menjadi bagian yang menggerakkan ke arah kesadaran itu. Maka sejak tahun 1969 dengan segala suka dukanya bergerak untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu, murah, dan Islami dengan mendirikan Madrasah Wajib Belajar (MWB), yang sejak tahun 1974 berubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah. Tonggak ini memotivasi banyak ranting Muhammadiyah mengikuti jejaknya dengan mendirikan lembaga pendidikan yang sama. Hal itu, didorong oleh pemikiran, bahwa pendidikan adalah langkah efektif untuk memberikan modal pada seorang melek terhadap kemampuan dirinya, serta sebagai ikhtiar untuk membimbing kesadaran itu tetap berada pada arah yang benar sesuai dengan kehendak sang Khalik.

Perkembangan masyarakat dari waktu ke waktu menuntut perubahan dan peningkatan mutu dan layanan pendidikan. Maka perbaikan dari berbagai aspek harus ditempuh, baik pada aspek fasilitas fisik lembaga pendidikan maupun pada aspek muatan dan pendekatan yang dipakai.

Pada aspek fasilitas fisik, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Purwodadi sudah mencapai usia cukup tua, karena dibangun pada tahun 1971. Oleh sebab itu, dengan berbagai upaya jamaah Muhammadiyah berusaha merenovasi gedung secara bertahap. Dengan modal dana ummat, bantuan pemerintah dan pihak lain, alhamdulillah, sudah mampu memugar seluruh bangunan lama.

Sesungguhnya jamaah Muhammadiyah Purwodadi sangat bersemangat untuk mempertahankan kemandirian dalam berbagai amal usahanya sebagai ciri gerakan persyarikatan, namun perkembangan masyarakat dan tuntutan perubahan pendidikan begitu cepat, tidak mampu diadaptasi secara proporsional dan memadai.



Bersambung,.... 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proposal Kegiatan Pondok Ramadhan 1439 H

Implementasi Puasa bagi Kehidupan Sehari-hari

Pesan, Nasehat dan Wasiat KH. Ahmad Dahlan