Ayo, Membaca …!!!





Hari ini, seusai melakasakan aktivitas olahraga kemudian dilanjutkan dengan membiasakan dan mengakrabkan anak dengan literasi. Berliterasi yang sebenarnya adalah olahrasa dan olahcipta. Semua itu merupakan realisasi dari apa yang dirasa, dilihat, didengar, dan dilakukan. Berliterasi tidak harus di sebuah perpustakaan yang ideal, namun di halaman madrasah pun dapat dilaksanakan dengan bersuka ria bersama.

Iqra’, iqra’, dan iqra’ begitulah kiranya wahyu yang pertama diajarkan malaikat Jibril kepada sang ummi Muhammad. Adalah menjadi dasar bagi kita untuk senantiasa membaca, baik untuk diri kita maupun mengajak kepada peserta didik kita.

MADYAMUDA melalui kegiatan literasinya tiap Sabtu seusai senam pagi, mengajarkan teknik-teknik membaca, sehingga siswa dalam kegiatan membaca bukan sekadar membaca isi bacaannya saja tanpa pemahaman mendalam mengenai isi bacaanya. Siswa diajak berlatih untuk mengingat kembali materi yang telah dibaca, dengan penekanan pada butir-butir penting dan menceritakan kembali isi dari materi tersebut di depan teman-temannya.

Bacalah! adalah perintah ilahi yang sangat mulia dan sangat penting. Tidak mengherankan kenapa Allah memulai dengan perintah ini di awal-awal menurunkan Al Qur’an. Mari terus *membaca* dalam hidup ini!

”Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena), Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS Alaq: 3-5)


madyamuda, 19/10/2019

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proposal Kegiatan Pondok Ramadhan 1439 H

Gambar
PROPOSAL Kegiatan Pesantren Ramadhan 143 9 H “ PONRA CERIA (Pondok Ramadhan: Cerdas, Beriman, dan Berkemajuan) Poster PONRA 1439 H I.           LATAR BELAKANG Pesantren Ramadhan adalah salah satu jenis Tarbiyah atau pendidikan yang ada di luar waktu formal pembelajaran klasikal, dan momennya hanya dapat dilaksanakan 1 kali dalam setahun yaitu pada bulan Ramadhan. Pembinaan mental spiritual bagi siswa-siswi itu tidak dapat dilakukan secara maksimal pada hari-hari pembelajaran normal karena mengingat waktu yang relatif sangat pendek  dan tuntutan untuk memenuhi  jam pelajaran sesuai target juga menjadi sekala prioritas sehingga terkadang kita harus mengorbankan unsur-unsur pembinaan rohani. Dengan demikian memamfaatkan momentum libur yang ada, maka sangat tepat kalau kita dapat melaksanakan Pesantren Ramadhan dalam rangka menambah pengetahuan Agama serta mengisi momen ramadhan dengan hal-hal yang positif. ...
Baca selengkapnya

Pesan, Nasehat dan Wasiat KH. Ahmad Dahlan

Gambar
KH. Ahmad Dahlan adalah Pendiri Organisasi Muhammadiyah dan Hizbul Wathan . Selain tokoh masyarakat beliau adalah tokoh nasional. Atas jasa-jasa KH. Ahmad Dahlan dalam membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia melalui pembaharuan Islam dan pendidikan, maka Pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional dengan surat Keputusan Presiden no. 657 tahun 1961. Kisah hidup dan perjuangan Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadyah diangkat ke layar lebar dengan judul Sang Pencerah. Tidak hanya menceritakan tentang sejarah kisah Ahmad Dahlan, film ini juga bercerita tentang perjuangan dan semangat patriotisme anak muda dalam merepresentasikan pemikiran-pemikirannya yang dianggap bertentangan dengan pemahaman agama dan budaya pada masa itu, dengan latar belakang suasana Kebangkitan Nasional. Pesan, Nasehat dan Wasiat KH. Ahmad Dahlan Berikut adalah beberapa Pesan, Nasehat dan Wasiat KH. Ahmad Dahlan : Tulisan di Papan Tulis Dekat Tempat Tidur KH. Ahmad Dahlan Tulisan d...
Baca selengkapnya

Implementasi Puasa bagi Kehidupan Sehari-hari

Gambar
IMPLEMENTASI PUASA BAGI KEHIDUPAN SEHARI-HARI (Materi ke-3 di Ponra Ceria) By; Muhammad Husni Assiba`i Alumni mimpwd ‘2006’ Puasa Wajib §   Menurut bahasa, shiyam atau puasa berarti “menahan diri”. §   Menurut syara’ ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari karena perintah Allah SWT. semata-mata dengan disertai niat dan syarat-syarat tertentu. §   Puasa dalam bahasa fiqh berarti mencegah atau menahan semua perbuatan yang membatalkan puasa, misalnya mencegah perkataan kotor, menahan hawa nafsu, dan sebagainya. Sedangkan menurut istilah adalah, menahan diri dari makan, minum, hubungan suami istri (pada siang hari), dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenam matahari. macam-macam puasa o    Menurut syara’, puasa itu ada dua macam yaitu puasa wajib dan puasa sunnah. • Puasa wajib dibagi menjadi tiga, 1)    yaitu wajib karena...
Baca selengkapnya